Senin, 07 Desember 2009

Manajemen Rantai Pasokan (SCM)

Sejarah
Manajemen rantai pasokan dulunya berawal dari urusan logistik militer, sangat berperan dalam menentukan kemenangan perang, terutama pada perang dunia kedua.

Ketika jaman perang sudah lewat, teknik logistik ini sangat terpakai pada urusan pengiriman barang. Di sini terjadi kerjasama antara perusahaan pengiriman dengan gudang, dan pengaturannya mulai dilakukan oleh pihak ketiga.


Perkembangan selanjutnya, pada era globalisasi mulai banyak perusahaan yang mencari cara bagaimana menurunkan biaya produksi. Banyak perusahaan multinasional memindahkan pabrik ke negara-negara dengan upah buruh murah. Indonesia dan beberapa kawasan di Asia adalah contohnya. Di sini terlihat bahwa logistik memegang peranan yang lebih penting lagi.

Perkembangan ilmu logistik menjadi lebih hebat lagi ketika munculnya teknologi informasi pada tahun 1980-an. Banyak faktor seperti makin murahnya komputer, makin cepatnya komputer, makin luasnya adopsi internet, bandwidth yang makin murah, membuat orang makin mudah berkomunikasi dan berkolaborasi dengan cara yang semakin efisien. Penerapan teknologi informasi yang semakin meluas ini menekan kesalahan manusia, menekan biaya produksi, meningkatkan kualitas sampai pada tingkatan yang luar biasa.

Ilmu logistik akhirnya berkembang menjadi satu mata rantai pasokan, dengan pendekatan secara sistem yang integral, yang meliputi Gudang Penyimpanan, Transporasi, Inventory, Pemesanan Barang, dan Jumlah Barang. Kelima komponen tadi harus dioptimalkan secara keseluruhan. Optimalisasi secara individual tidak disarankan karena bisa membuat sistem secara keseluruhan menjadi tidak optimal (atau mahal). Misalnya untuk menekan biaya produksi kita coba pindahkan gudang penyimpanan ke tempat lain yang lebih murah. Tapi mungkin ini akan berakibat ongkos transport yang lebih mahal, dan sebagainya.

Membangun Sistem Manajemen Rantai Pasokan

Untuk membangun suatu sistem manajemen rantai pasokan yang optimal, kita harus perhatikan lima hal dasar sebagai-berikut :
Perencanaan – ini merupakan proses awal yang strategis, harus dipikirkan mulai dari awal bagaimana membuat suatu tolok ukur untuk menentukan tingkat efisiensi, harga, kualitas, dan nilai pada pelanggan 
Pemasokan – pilihlah pemasok-pemasok yang paling baik, dan tentukan tolok ukur untuk menjaga kualitas, komitmen, penerimaan barang, pemeriksaan, pemindahan ke pabrik, serta pembayaran
Pembuatan – yang ini merupakan langkah pabrikasi, tentukan langkah2 yang diperlukan untuk pembuatan, pemeriksaan, pemaketan, dan persiapan pengiriman. Tentukan tolok ukur yang jelas tentang tingkat kualitas, tingkat produksi, dan produktivitas karyawan 
Pengantaran – bagian ini disebut juga logistik. Atur penerimaan pesanan dari pelanggan, buat jaringan pergudangan, pilih ekspedisi pengiriman barang ke arah pelanggan, dan juga masalah pembayaran
Pengembalian – bagian ini menangani masalah pengembalian barang cacat atau produksi berlebih dari pelanggan 

Manajemen Rantai Pasokan berbasis Teknologi Informasi

Perangkat lunak manajemen rantai pasokan memberikan satu kerangka yang memungkinkan semua bagian yang berbeda-beda berkolaborasi dengan baik menggunakan dengan format yang sama. Teknologi Informasi memungkinkan kita untuk melihat keseluruhan proses secara urut dan teratur meskipun ada sekian banyak sumber yang berbeda-beda.

Satu contoh betapa hebatnya pengaruh teknologi informasi :

Misalnya anda adalah pengusaha garmen dengan beberapa pabrik di dalam dan luar negeri. Suatu hari salah satu pabrik anda di luar negeri mengalami kerusakan, dan akibatnya bisa mempengaruhi terlambatnya suatu pesanan besar dari satu pelanggan utama. Teknologi Informasi mampu membuat suatu perangkat lunak manajemen rantai pasokan yang sangat canggih, sehingga manajer bisa menemukan beberapa alternatif solusi untuk tetap memenuhi pesanan tadi meskipun salah satu pabrik rusak…

Nah, jika anda pengusaha yang memiliki beberapa pabrik atau mitra, kalau belum memiliki suatu sistem yang terintegrasi, sekaranglah saatnya melirik pada perangkat lunak Manajemen Rantai Pasokan atau disebut juga sebagai SCM (Supply Chain Management) ini.

Sumber :
Tony Seno Hartono
http://tonyseno.blogspot.com/2008/09/manajemen-rantai-pasokan-scmsupply.html
16 September 2008 

1 komentar: